Kesal! Sudah dengan pengerahan pemikiran untuk membuat surat permohonan itu, dan sudah berjam aku harus menunggu untuk mendapatkan tanda tangan pengesahan tapi yang aku terima malah penolakan dari atasan. Masa aku menjadi tertuduh memalsukan tanda tangan itu sih. Belum lagi masalah bahasa yang dipermasalahkan, katanya permohonan semacam ini tidak akan diterima. Karena bahasa kurang tegas menyampaikan maksud dan tujuan yang ingin perusahaan sampaikan. Yah terpaksa aku terima surat itu kembali dan coba lakukan beberapa perbaikan. Bahasa, bukannya tiap-tiap orang memiliki gaya bahasanya masing-masing. Dimungkinkan saja apabila suratku yang pertama lebih diterima.
Bahasa menyampaikan rasa...
ReplyDeleteSaat Rasa ta tersampaikan bisa jadi bahasa tak mampu menyentuh rasa.
Rasa itu selera, keinginan, kehendak yang fiktif dan sulit di bahasakan, bahkan kembar identik sekalipun tak memiliki 100% kesamaan rasa.
Tak perlu kesal saat bahasa mu tak mendapatkan kata "YES"
Hanya perlu menyelami samudra fikir seperti biasa yang dilakukan para ahli metafisik yang cukup memandang di kedalaman semangkuk air..
Lalu menuntaskan nya dengan bahasa kalbu, dan menuangkan kembali dengan bahasa yang tak abu-abu, tentu saja sesuai selera BOZ.
Kalau mie ayam ceker itu rasanya seperti apa ya? Coba berikan bahasa yang baik agar rasa mie ayam ceker itu 100% sama dengan yang dibaca lidah
Deletemie ayam ceker itu yummyyy.... ada asem, asin, manis, dan pedas kalo pake sambel, rasa nya macem2 ada kecap, saos, dan cekernya yang empuk sampe ke tulang bikin ketagihan. :-p jadi apan donk mie ayam ceker ku, mie ayam ceker mu, mie ayam ceker kita???
ReplyDeleteSebentar-sebentar "jadi apan donk mie ayam ceker ku, mie ayam ceker mu, mie ayam ceker kita???" ini pertanyaan yang jawabannya dipilih diantara pertanyaan atau apa?
Deletepikir aja sendiri, banyak pikir dan ubahlah wajah dunia, gitu aja nanya. :-P
ReplyDelete