Friday, June 12, 2015

CINTA YANG SEDERHANA

Seperti biasa duduk di sudut memperhatikan celoteh ramai kumpulan para teman, suasana hangat membaur membuat semua sejenak terlupa akan beban yang ada. Diantara ramai nya suasana hari itu terselip cerita yang kadang terlintas kembali saat sendiri menghampiri. Kejadian yang biasa saja sebenarnya namun memberikan efek luarrrr biasa dalam memaknai sesuatu. Saat itu mendekati jam makan siang, lalu semua bergegas memberikan kesempatan pada cacing-cacing di perut yang telah membuat paduan suara bukan lagi keroncong tapi seriosa, pertemuan hari itu memang tak hanya sekedar pertemuan biasa, sang penentu acara alias si Obos ternyata sedang bersemangat empat lima dalam menyampaikan uneg-uneg nya, hingga melampaui batas toleransi ternak yang ada di perut, sehingga saat si Obos menyelesaikan curcolnya semua menghela nafas lega dan langsung sumringah, hehee.. maaf Bos, bukan bosan, tapi lapar..

Tersebutlah satu nama "Zaenal M", M nya ternyata Muhidin, bikin nyengir karena mengingatkan pada salah satu Tokoh di sebuah Sinetron yang gak kelar-kelar. sedikit lebih baik si empunya nama di kenal dengan nama alias yaitu "Dadew" entah di ambil dari mana atau apa hubungan nya nama Dadew itu dengan nama aslinya si Zaenal Muhidin, (belum nyambung hingga membuat tulisan ini). Singkat cerita si Dadew ini berprofesi sebagai orang dibelakang kemudi disaat si Obos mau kemana-mana, nahhhh... tokoh utama kita adalah beliau, sehari-hari si Dadew yang usianya ternyata lebih banyak dari penampakan nya ini adalah figur yang ceria, stereo kalo ngomong (kadang mikir, budeg ga sih???) dan kadang ga nyambung juga xixixi... namun dibalik semua kelebihannya itu ada yang lebih dahsyat dan bikin gue salut banget, di saat semua lupa diri karena lapar, beliau ga ikutan heboh, stay calm dan mulai memisahkan bagian nya sendiri. Saat semua selesai dengan perutnya, dan suasana mulai sepi, kuhampiri si beliau ini, dengan penasaran mulai ku interogasi dia "Ga makan Kang? (Kang= panggilan khas untuk pria sunda), lalu dia menjawab;"Enggak bu, mau di bawa pulang aja, istri lagi hamil dan mau makan bareng istri" jawabnya datar. "Ohhhhh... "hanya itu yang mampu keluar dari tenggorokan ku, (dalam hati kagum... dibalik sikapnya yang masih keliatan ndeso rasa cinta pada istrinya sungguh membuatku takjub). Sesederhana itu, tapi membuatku merefleksi diri. . . tak perlu berlebihan, dari hal-hal sederhana cinta dapat tersampaikan, tergantung bagaimana memaknainya. 

Bergegas pulang ke rumah, saat waktu menunjukkan sudah saat nya meninggalkan rutinitas yang kadang membuatku lupa waktu. Kadang merasa sudah mencurahkan seluruh jiwa raga untuk yang tersayang, mengejar dan di kejar oleh dunia, bahkan rumah sudah seperti penginapan, pergi pagi pulang petang, sepanjang perjalanan ku tanya pada diri, untuk siapa? untuk apa? jika bahagia sesederhana itu!!!! Waktu beranjak gelap, ku hampiri buah hati ku, "Sayang, kalo boleh milih, pengen mama yang gimana?" entah mengapa pertanyaan itu tiba-tiba meluncur begitu saja, dengan tatapan heran ia menghentikan aktifitas menulisnya. "Kenapa emang?" Ku coba memilih kata-kata yang pas untuk mengetahui isi hati nya."ya... lebih suka mama di rumah atau kerja?" tanyaku lagi dengan nada dibuat sesantai mungkin. Dia terdiam, ku lihat keningnya berkerut, mungkin heran, atau jangan-jangan dalam hati dia malah bilang, emak gue kesurupan apa ya?? he... dan...ajaib. "suka gimanapun mama, aku tau kok mama ga bisa tiap hari nemenin aku, walaupun aku suka ditemenin sama mama." tak terasa air mata ku bergulir, ku peluk buah hati ku, dengan perasaan campur aduk; "maafin mama ya nak" ujarku. diusianya yang belia 12 tahun, sungguh ia dewasa dan mencoba mengerti aku. lalu sepasang tangan kokoh merengkuh kami, ternyata ada yang memperhatikan pembicaraan intim ibu dan anak itu. Lalu "lakukan apa yang menjadi pilihan mu dengan baik, karena semua pilihan itu membawa konsekwensi nya masing-masing." kata-kata yang selanjutnya mengurangi rasa bersalah ku "lakukan semua nya dengan cinta, demi cinta dan untuk cinta" ah... hangat nya, maafkan aku .. mungkin aku tak sempurna tapi ku coba untuk menghangatkan hati kita selalu."   


0 comments:

Post a Comment